Hari kerja yang panjang, kurang tidur, dan stres di kantor bisa menjadi faktor paling umum yang membuat Anda merasa lelah. Namun, merasa “lelah sepanjang waktu” (TATT) tanpa alasan yang diketahui dapat menjadi indikasi masalah kesehatan mendasar yang memerlukan perhatian segera.

Menemukan penyebab pasti dari rasa lelah yang berkepanjangan bisa menjadi langkah pertama untuk mengatasi gejala tersebut.

Kondisi kesehatan yang menyebabkan kelelahan:

1. Anemia – Anemia adalah salah satu penyebab paling umum dari kelelahan. Seseorang yang mengalami anemia tidak memiliki cukup sel darah merah di dalam tubuhnya sehingga menimbulkan gejala seperti lelah, pusing, merasa kedinginan dan mudah tersinggung.

Paling sering, anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Oleh karena itu, kondisi tersebut dapat diatasi dengan baik dengan memasukkan makanan kaya zat besi ke dalam makanan dan penggunaan suplemen zat besi.

2. Sleep Apnea – Menyebabkan tubuh berhenti bernapas sesaat saat tidur. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kualitas tidur sehingga membuat Anda merasa lelah.

Untuk kasus sleep apnea yang lebih ringan, perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan atau berhenti merokok dapat membantu mengatasi gangguan tidur tersebut. Dalam kasus yang lebih parah di mana ada gangguan pernapasan, pembedahan dan terapi dapat membantu.

3. Diabetes – Seseorang yang menderita diabetes mengalami perubahan kadar gula darah yang dapat menyebabkan kelelahan. Seorang pasien yang sudah menjalani pengobatan diabetes juga dapat mengalami kelelahan sebagai efek samping dari pengobatan tersebut.

Identifikasi dini dan melakukan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk mengelola diabetes. Menurunkan berat badan ekstra dan melakukan diet sehat juga membantu dalam perawatan.

4. Tiroid – Penyakit tiroid dapat disebabkan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif. Pada orang yang memiliki tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), metabolisme melambat yang menyebabkan gejala seperti kelesuan dan kelelahan. Pada orang dengan tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), metabolisme menjadi cepat menyebabkan kelelahan dan sulit tidur.

Pilihan diet dan gaya hidup yang tepat, bersama dengan obat-obatan, dapat membantu dalam manajemen tiroid.

5. Infeksi – Seseorang dapat menunjukkan gejala kelelahan saat tubuhnya melawan infeksi virus atau bakteri. Infeksi mulai dari flu hingga HIV dapat menyebabkan kelelahan.

Selain kelelahan, gejala lain seperti demam, sakit kepala, nyeri tubuh, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan juga dapat menyertai infeksi. Mengobati gejala dan istirahat yang cukup membantu pemulihan lebih cepat.

6. Alergi makanan – Kelelahan mungkin merupakan tanda peringatan dini dari alergi makanan yang tersembunyi dan gangguan autoimun seperti penyakit celiac. Mengidentifikasi alergen menggunakan tes alergi makanan atau melalui diet eliminasi dapat membantu dalam pengobatan alergi.

7. Penyakit jantung – Jika Anda merasa lelah karena aktivitas yang dulunya mudah, maka ada baiknya Anda memeriksakan kesehatan jantung Anda, karena kelelahan bisa menjadi indikasi penyakit jantung yang mendasarinya.

8. Depresi/kecemasan – Kelelahan juga bisa menjadi indikator gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan. Kombinasi pengobatan dan psikoterapi dapat membantu meringankan gejala.

Penyebab gaya hidup

Terlepas dari kondisi kesehatan yang serius, kebiasaan gaya hidup tertentu seperti dehidrasi, pola makan yang buruk, stres, dan kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan. Memiliki pola makan seimbang, olahraga teratur, dan tidur rutin dapat membantu mengatasi kelelahan yang disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup.

Diterbitkan oleh Medicaldaily.com